Prajurit TNI Guru Ku di Papua

Meski bukan saya yang menginjakan kaki di wilayah Indonesia bagian timur.
Tapi tulisan ini mengingatkan saya bahwa kakak ipar kesayangan yaitu Kapten Inf. Bagus Kurniawan pernah bertugas disini. Untungnya sinyal cukup lumayan untuk bertelepon ria jadi bisa berdiskusi mengenai anak- anak dan bagaimana pendidikan disana. Yuk mari kita intip abang- abang prajurit dalam mencerdaskan anak bangsa.

Sebagai anak bangsa patut berbangga dengan betapa kayanya bentangan alam dari sabang sampai merauke yang dimiliki Indonesia. Telah tercatat bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau. Selain itu Negara Indonesia meliputi lima pulau besar, terdiri dari Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Irian Jaya. Rangkaian pulau- pulau ini lebih sering dikenal dengan Kepulauan Nusantara.
Irian Jaya terletak antara 00 09’-100 43’ LS dan 1300 45’- 1500 48’ BT. Provinsi Papua merupakan provinsi yang terluas di Indonesia yaitu sekitar 410.660 Km2. Semakin luas sebuah pulau maka semakin kaya pula sumber daya alam (SDA) yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila kurangnya pengetahuan untuk mengeksplorasi kekayaan alam tersebut secara bijak.
Sumber daya alam (SDA) yang ada di wilayah Papua cukup perpotensi untuk dikembangkan, SDA tersebut diantaranya sumber daya kehutanan, bidang pertambangan dan galian, berbagai macam satwa endemik, serta beberapa taman nasional yang berada di Papua memiliki pemandangan yang eksotis dapat dikembangkan sebagai sektor pariswisata. Namun sumber daya alam yang merupakan titipan anak cucu kita masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sebagian pihak saja yang mengeksplorasi untuk memperkaya diri sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan serta pendidikan yang diberikan kepada anak bangsa yang berada di wilayah Papua. Padahal mereka adalah sumber daya manusia yang nantinya diharapkan mampu mengelola SDA di wilayah tersebut.
Membangun suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari peranan pendidikan. Karena pendidikan membuat suatu bangsa menjadi besar. Adanya hubungan erat antara pendidikan yang merupakan sarana pengembangan sumber daya manusia dengan kualitas dan kemajuan suatu negeri yang adil dan makmur. Selain itu semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) 1945 Pasal 31. Meski begitu bidang pendidikan di Indonesia khususnya di wilayah Papua tidak terlepas dari masalah.
Permasalahan yang dihadapi di wilayah Papua khusunya dibidang pendidikan perlu diselesaikan. Fasilitas pendidikan terutama didaerah  pelosok Papua sangat terbatas, bahkan sangat kurang. Selain fasilitas gedung yang kurang memadai, guru yang juga sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar banyak yang tidak bersedia ditempatkan di wilayah pelosok. Adapun masalah eksternal yang tidak bersentuhan langsung dengan pendidikan adalah keadaan geografis di wilayah Papua masih sulit dijangkau karena aksesibilitas yang kurang. Ditambah lagi kondisi keamanan yang masih rawan karena adanya gerakan sparatis.
Tetapi ada masalah yang paling penting selain masalah fasilitas dan eksternal yaitu kurangnya rasa ketertarikan dari pihak orang tua untuk menyekolahkan anak- anaknya. Sering terjadi keadaan dimana ada pengajar namun tidak ada siswa. Oleh sebab itu hal pertama yang perlu dilakukan adalah menumbuhkan rasa ketertarikan pada masyarakat untuk bersekolah.
Para Prajurit TNI turut serta membantu kegiatan belajar di wilayah pelosok Papua Meskipun tugas utama pasukan TNI dari Yonif 412/Raider Kostrad adalah Satgas Pamtas RI-PNG (Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Republik Indonesia- Papua Nugini) yaitu mempertahankan NKRI. Namun Prajurit TNI juga mengadakan kegiatan yang mempelopori usaha- usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya khususnya dibidang kesehatan dan pendidikan.
Dibidang kesehatan para prajurit TNI mengadakan pengobatan massal gratis yang rutin dilakukan ke daerah- daerah pelosok, tujuannya agar masyarakat dapat hidup sehat. Selain itu mempermudah masyarakat untuk berobat karena sulitnya aksesibilitas menuju puskesmas. Sedangkan dibidang pendidikan para prajurit TNI ikut membantu kegiatan belajar mengajar dengan cara menjadi guru di sekolah dasar serta adanya program mobil pintar.
Menjadi seorang guru di dalam kelas dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk oleh anggota prajurit TNI. Banyak mata pelajaran sekolah dasar yang diajarkan oleh prajurit TNI, namun kegiatan  calistung (membaca, menulis, dan berhitung) paling diutamakan untuk memberantas buta huruf. Adapun mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah dasar yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan agama yang diberikan oleh prajurit TNI. Biasanya ada mata pelajaran tambahan yang diberikan yaitu tentang PBB (Peraturan Baris- Berbaris) agar para siswa belajar disiplin.
Hal yang menarik dalam upaya menumbuhkan minat belajar siswa sekolah dasar di wilayah Papua yaitu adanya mobil pintar. Mobil Truk Mercy NPS milik TNI yang dirubah menjadi sebuah ruang belajar, susunan rak buku yang berisi buku pelajaran, seperangkat televisi dan VCD pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar, serta disediakan juga gula- gula (permen) untuk cemilan anak- anak sekolah dasar yang mengunjungi mobil tersebut. Para siswa terlihat antusias melihat mobil pintar yang dibawa oleh anggota prajurit TNI diparkir di halaman sekolah mereka. Banyak hal yang dapat mereka lakukan di dalam mobil pintar seperti membaca buku, menonton VCD edukasi, atau hanya sekedar mengambil gula- gula (permen).

Pendidikan merupakan modal utama untuk membangun negeri. Memperoleh pendidikan merupakan hak bagi setiap anak bangsa. Prajurit TNI yang sedang bertugas Satgas Pamtas pun turut serta membantu dalam proses belajar mengajar siswa sekolah dasar di Papua. Memberikan pendidikan kepada siswa sekolah dasar tersebut merupakan langkah kecil untuk membangun negeri.

memori bersama penerus bangsa...
 anak- anak kebanggaan bangsa

seusai berolah raga. kakak ipar ku berdiri disebelah kiri merangkul salah satu anak bangsa.

tidak malu untuk tampil di depan kelas. anak pintaaar.

meski lengkap dengan senjata, tak menyurutkan prajurit untuk mengajar.

 entah takut atau memang menyimak. hihi.

mobil pintar.. mobil yang selalu anak- anak tunggu.

bergaya dekat mobil pintar. senyum mereka..

jika mobil pintar sedang dibawa ke perbatasan, disambut ceria oleh anak- anak.

Subhanallah ya abang- abang prajurit meninggalkan istri dan anak terkasih untuk menjaga perbatasan NKRI, tidak lupa juga mengajar putra- putri bangsa yang kelak menjadi pewaris Indonesia. Semoga Ilmu yang diberikan para prajurit TNI bermanfaat dan membuat anak- anak di Papua semakin Cinta Tanah Air.





Komentar